Daftar Isi
- Mengapa Software Stok Barang Penting untuk Bisnis?
- Efisiensi Operasional
- Pemantauan Real-Time
- Automasi Pemesanan Ulang
- Integrasi dengan Sistem Lain
- Kriteria Memilih Software Stok Barang Terbaik
- Perbandingan 22 Software Stok Barang Terbaik
- 1. Ukirama ERP
- 2. Oracle NetSuite
- 3. Kinaxis RapidResponse (Maestro)
- 4. Veeqo
- 5. Logility
- 6. Palantir Foundry
- 7. Zoho Inventory
- 8. Square for Retail
- 9. Backbar
- 10. Katana MRP
- 11. inFlow Inventory
- 12. Cin7
- 13. DEAR Systems
- 14. Fishbowl Inventory
- 15. TradeGecko (QuickBooks Commerce)
- 16. Odoo Inventory
- 17. SAP Business One
- 18. Microsoft Dynamics 365 Supply Chain Management
- 19. Unleashed Software
- 20. Brightpearl
- 21. QuickBooks Enterprise
- 22. Wasp Inventory Control
- Tips Memilih Software Stok Barang Sesuai Kebutuhan
- 1. Bisnis Ritel & E-commerce
- 2. Manufaktur & Produksi
- 3. Distribusi & Wholesale
- 4. Food & Beverage / Restoran
- 5. Perusahaan Enterprise / Korporat
- Kesimpulan
Manajemen stok atau inventaris adalah salah satu komponen paling krusial dalam operasional bisnis, mulai dari ritel, manufaktur, restoran, sampai e-commerce. Sayangnya, banyak bisnis yang masih mengelola stok secara manual, mengandalkan spreadsheet, atau sistem yang tidak terintegrasi. Di era digital saat ini, hal tersebut bisa menyebabkan kehilangan barang, overstocking, understocking, dan kerugian finansial yang tidak sedikit.
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi bisnis di Indonesia untuk mengadopsi sistem inventaris modern. Pasalnya, semakin banyak software stok barang yang menawarkan fitur-fitur canggih, seperti pemantauan real-time, integrasi lintas sistem, hingga kemampuan prediksi berdasarkan AI dan machine learning.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan 22 software stok barang terbaik yang patut dipertimbangkan oleh berbagai jenis bisnis. Selain itu, kami juga akan membahas manfaat, kriteria pemilihan, serta tips memilih solusi yang paling cocok untuk kebutuhanmu.
Mengapa Software Stok Barang Penting untuk Bisnis?
Software stok barang bukan sekadar alat pencatat inventaris, tetapi merupakan sistem strategis untuk mengoptimalkan alur logistik, menjaga ketersediaan produk, hingga mendorong efisiensi biaya. Berikut adalah alasan-alasan kenapa software ini semakin penting di tahun 2025:
Efisiensi Operasional
Dengan sistem digital, seluruh proses pengelolaan barang – dari penerimaan barang masuk, penyimpanan, hingga distribusi – bisa diotomatisasi. Ini membantu mengurangi human error, mempercepat proses audit, serta meningkatkan produktivitas tim gudang dan logistik.
Pemantauan Real-Time
Dengan software yang terhubung ke cloud atau perangkat mobile, kamu bisa memantau stok kapan saja dan di mana saja. Informasi real-time ini membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat, misalnya kapan harus restock atau menghentikan pembelian.
Automasi Pemesanan Ulang
Banyak software dilengkapi dengan fitur reorder point dan notifikasi otomatis. Saat stok mencapai batas minimum, sistem bisa langsung memberi notifikasi atau memicu pemesanan ulang ke supplier. Hal ini meminimalisir risiko kehabisan barang (stockout).
Integrasi dengan Sistem Lain
Software stok yang baik bisa terhubung dengan sistem akuntansi, POS (Point of Sale), manajemen gudang (WMS), sistem pembelian, hingga e-commerce. Integrasi ini menciptakan workflow yang lebih efisien dan akurat antar divisi.
Kriteria Memilih Software Stok Barang Terbaik
Setiap software stok barang memiliki kekuatan dan fokus yang berbeda. Supaya kamu bisa memilih dengan bijak, berikut beberapa kriteria penting yang harus dipertimbangkan:
- Kemudahan Penggunaan: Apakah software mudah digunakan oleh staf operasional harian? Apakah UI-nya ramah pengguna?
- Skalabilitas: Bisakah software ini mengikuti pertumbuhan bisnismu – dari 1 gudang menjadi 5 gudang, dari 10 SKU ke 10.000 SKU?
- Kelengkapan Fitur: Apakah mendukung barcode scanning, batch tracking, multi-location, multi-channel e-commerce, forecasting, dan lainnya?
- Integrasi Sistem: Apakah software ini bisa dihubungkan dengan sistem keuangan, POS, atau ERP lain yang sudah kamu gunakan?
- Keamanan Data: Apakah software menggunakan protokol keamanan modern untuk melindungi data bisnis?
- Dukungan Teknis & Lokal: Apakah tersedia tim support lokal di Indonesia? Apakah mereka bisa membantu onboarding dan pelatihan staf?
- Model Harga yang Jelas: Transparansi harga sangat penting – apakah berbasis subscription (SaaS), perpetual license, atau kombinasi?
Perbandingan 22 Software Stok Barang Terbaik
Berikut ini adalah tabel perbandingan kelebihan, kekurangan, dan harga dari 22 software stok barang terbaik yang digunakan oleh bisnis di Indonesia maupun internasional:
Nama Software | Kelebihan | Kekurangan | Estimasi Harga (per bulan) |
---|---|---|---|
Ukirama ERP | Fitur ERP lengkap, skalabilitas tinggi | Belum termasuk CRM | Mulai Rp1.000.000 |
Oracle NetSuite | Fitur ERP lengkap, skalabilitas tinggi, cocok untuk enterprise | Biaya tinggi, butuh waktu implementasi panjang | > USD 999 |
Kinaxis | Unggul dalam supply chain planning dan analitik | Sangat teknikal, tidak cocok untuk UKM | Hubungi sales |
Veeqo | Integrasi marketplace, barcode scanning, gratis untuk pengguna Shopify | Fitur terbatas untuk manufaktur | Gratis – USD 180 |
Logility | Forecasting & AI planning unggul, cocok untuk perusahaan besar | Kompleks, learning curve tinggi | Hubungi sales |
Palantir | Data-driven SCM, cocok untuk skenario kompleks | Harga mahal, bukan khusus untuk inventory | > USD 2.000 |
Zoho Inventory | UI sederhana, integrasi e-commerce, terjangkau | Terbatas untuk fitur manufaktur | Gratis – USD 239 |
Square for Retail | Cocok untuk ritel fisik, integrasi POS bawaan | Kurang ideal untuk multi-gudang | USD 60 – USD 299 |
Backbar | Cocok untuk bar dan restoran, kontrol bahan baku | Fitur umum terbatas di luar F&B | Gratis – USD 149 |
Katana | Khusus manufaktur kecil-menengah, visualisasi produksi real-time | Kurang fleksibel untuk ritel | USD 179 – USD 499 |
inFlow Inventory | All-in-one untuk bisnis kecil, barcode support, offline/online | UI bisa terasa ketinggalan zaman | USD 89 – USD 499 |
Cin7 | Kuat untuk omnichannel & distribusi, fitur lengkap | Mahal untuk bisnis kecil | USD 325+ |
DEAR Systems (CIN7 Core) | Fitur akuntansi + inventory, cocok untuk UKM | Tampilan bisa membingungkan untuk pemula | USD 325+ |
Fishbowl Inventory | Integrasi dengan QuickBooks, cocok untuk manufaktur dan distribusi | UI jadul, hanya support bahasa Inggris | USD 399+ |
TradeGecko (QuickBooks Commerce) | Tidak tersedia (discontinued, terintegrasi ke QuickBooks Online) | ||
Odoo Inventory | Modular, open-source, sangat customizable | Butuh konfigurasi teknikal | Gratis – tergantung modul |
SAP Business One | Enterprise-ready, fitur sangat dalam | Harga tinggi, implementasi kompleks | > USD 1.000 |
Microsoft Dynamics 365 SCM | Powerful, integrasi erat dengan ekosistem Microsoft | Biaya tinggi dan setup rumit | USD 180 – USD 300+ |
Unleashed Software | Ideal untuk FMCG & manufaktur ringan, analitik baik | Tidak cocok untuk ritel kecil | USD 349 – USD 1.129 |
Brightpearl | Terbaik untuk e-commerce, multi-channel automation | Mahal untuk skala kecil | USD 500+ |
QuickBooks Enterprise | Terintegrasi dengan akuntansi, cocok untuk wholesale | UI kuno, kurang fleksibel | USD 150 – USD 300+ |
Wasp Inventory Control | Solusi perangkat keras + software, barcode heavy | Kurang scalable, fitur terbatas | USD 1250 (one-time) |
1. Ukirama ERP
Ukirama adalah ERP buatan Indonesia yang mengutamakan kemudahan penggunaan dan fleksibilitas untuk bisnis menengah dan besar. Modul inventory-nya terintegrasi langsung dengan modul akuntansi, pembelian, penjualan, produksi, dan keuangan.
Ukirama digunakan oleh perusahaan dari industri retail dan distribusi. Beberapa penggunanya adalah brand skincare Gentle Hour, distributor drone Halo Robotics, dan banyak lagi.
- Kelebihan: Fitur ERP lengkap (termasuk inventory, pembelian, produksi), skalabilitas tinggi, cocok untuk bisnis distribusi dan manufaktur di Indonesia.
- Kekurangan: Belum termasuk modul CRM
- Harga: Mulai Rp1.000.000/bulan, bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
2. Oracle NetSuite
NetSuite adalah ERP berbasis cloud dari Oracle yang dikenal sangat kuat dalam hal automasi, integrasi, dan kontrol multi-entitas di skala global. Inventory management-nya terintegrasi langsung dengan keuangan, CRM, hingga perencanaan supply chain.
- Kelebihan: Fitur enterprise-class, pelacakan stok multi lokasi, automasi pemesanan ulang, integrasi global.
- Kekurangan: Harga tinggi, waktu implementasi lama, butuh tenaga ahli.
- Harga: Mulai dari USD 999/bulan (belum termasuk biaya implementasi).
3. Kinaxis RapidResponse (Maestro)
Kinaxis bukan hanya software inventory, tetapi juga platform perencanaan rantai pasok yang berbasis cloud untuk skenario skala enterprise. Cocok untuk manufaktur kompleks yang butuh visibilitas menyeluruh dari pemasok hingga pelanggan.
- Kelebihan: Fitur simulasi skenario, perencanaan dinamis, analitik lanjutan, cocok untuk perusahaan multinasional.
- Kekurangan: Tidak cocok untuk UKM, tidak fokus ke operasional gudang sehari-hari.
- Harga: Hubungi sales (custom pricing tergantung skala perusahaan).
4. Veeqo
Veeqo dirancang untuk penjual online yang ingin mengelola stok, pesanan, dan pengiriman dalam satu sistem. Terintegrasi langsung dengan marketplace seperti Amazon, eBay, dan Shopify.
- Kelebihan: Integrasi e-commerce kuat, sinkronisasi stok real-time, fitur shipping management.
- Kekurangan: Kurang cocok untuk bisnis berbasis produksi atau manufaktur.
- Harga: Gratis (fitur terbatas) hingga USD 180/bulan.
5. Logility
Logility adalah software supply chain dengan kemampuan forecasting dan perencanaan berbasis AI. Cocok untuk perusahaan yang butuh perencanaan demand dan suplai jangka panjang dengan banyak variabel pasar.
- Kelebihan: Algoritma prediktif, optimasi persediaan, cocok untuk perencanaan kompleks.
- Kekurangan: Tidak berfokus pada operasional gudang harian, butuh tenaga analis khusus.
- Harga: Hubungi sales untuk penawaran khusus.
6. Palantir Foundry
Palantir bukan software inventory konvensional. Palantir adalah platform big data analytics yang digunakan oleh perusahaan besar untuk membuat dashboard visual dan keputusan berbasis data.
- Kelebihan: Visualisasi data supply chain sangat mendalam, bisa menangani data dalam skala besar dan kompleks.
- Kekurangan: Tidak user-friendly untuk bisnis kecil, tidak spesifik untuk stok barang.
- Harga: Sangat mahal, > USD 2.000/bulan (berdasarkan proyek).
7. Zoho Inventory
Modul Inventory ini adalah bagian dari ekosistem Zoho. Software ini cocok untuk bisnis kecil hingga menengah yang mengelola penjualan online dan offline. Memiliki fitur order management, barcode scanning, dan integrasi API.
- Kelebihan: UI bersih, mudah digunakan, integrasi ke e-commerce, nilai harga kompetitif.
- Kekurangan: Tidak memiliki modul manufaktur atau MRP.
- Harga: Gratis (fitur dasar) hingga USD 239/bulan.
8. Square for Retail
Square adalah paket hardware dan software yang dirancang untuk bisnis ritel. Targetnya adalah pengusaha yang membutuhkan POS dan inventory terintegrasi dalam satu aplikasi. Cocok untuk toko pakaian, makanan, hingga barang elektronik.
- Kelebihan: Sinkronisasi stok dengan kasir secara real-time, laporan penjualan terintegrasi, mudah digunakan oleh staf toko.
- Kekurangan: Kurang fleksibel untuk multi gudang atau bisnis berbasis produksi.
- Harga: USD 60 – USD 299/bulan
9. Backbar
Backbar dibuat khusus untuk bisnis F&B seperti restoran, bar, dan kafe. Fokus pada pelacakan bahan baku, pembelian bahan makanan, dan pengendalian cost menu.
- Kelebihan: Dapat menghitung cost per menu, pelacakan bahan baku, mudah digunakan.
- Kekurangan: Hanya relevan untuk industri F&B, tidak cocok untuk ritel atau manufaktur.
- Harga: Gratis – USD 149/bulan.
10. Katana MRP
Katana cocok untuk bisnis manufaktur kecil hingga menengah yang membutuhkan kontrol bahan baku, produksi, dan stok barang jadi secara visual dan real-time.
- Kelebihan: Visualisasi produksi, integrasi ke Shopify dan WooCommerce, sangat user-friendly.
- Kekurangan: Terbatas pada produksi ringan, tidak cocok untuk manufaktur berat.
- Harga: USD 179 – USD 499/bulan.
11. inFlow Inventory
Inflow adalah software inventory populer di kalangan UKM. Menyediakan sistem pelacakan barang masuk/keluar, pembuatan PO, hingga laporan stok.
- Kelebihan: Mudah digunakan, bisa digunakan offline, tersedia dalam bentuk desktop dan mobile.
- Kekurangan: Fitur analitik terbatas, kurang cocok untuk skala enterprise.
- Harga: USD 89 – USD 499/bulan.
12. Cin7
Cin7 adalah solusi inventory berbasis cloud untuk bisnis yang beroperasi di banyak channel (omnichannel), termasuk toko fisik, e-commerce, dan distribusi grosir.
- Kelebihan: Integrasi multi-channel, mendukung barcode dan scanner, fitur B2B e-commerce.
- Kekurangan: Harga cukup tinggi untuk bisnis kecil, konfigurasi awal cukup rumit.
- Harga: USD 349 – USD 999/bulan.
13. DEAR Systems
DEAR, yang kini dimiliki oleh Cin7, menawarkan Solusi inventory berbasis cloud dengan fitur untuk manufaktur ringan, pengelolaan gudang, dan integrasi akuntansi.
- Kelebihan: Modul MRP dan pelacakan lot/batch, integrasi dengan Xero dan QuickBooks.
- Kekurangan: Learning curve agak sulit untuk pemula.
- Harga: USD 325 – USD 1.000/bulan.
14. Fishbowl Inventory
Fishbowl sangat populer di kalangan pengguna QuickBooks. Menyediakan sistem inventory dan manufaktur yang terintegrasi penuh.
- Kelebihan: Pelacakan serial dan lot, fitur MRP, ekspor ke QuickBooks.
- Kekurangan: UI kuno, cukup kompleks untuk pemula.
- Harga: USD 4.395 (one-time license) + biaya maintenance tahunan.
15. TradeGecko (QuickBooks Commerce)
TradeGecko kini menjadi bagian dari QuickBooks Commerce, ditujukan untuk bisnis e-commerce dan distribusi.
16. Odoo Inventory
Odoo Inventory adalah bagian dari ekosistem Odoo ERP open-source. Fleksibel dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis.
- Kelebihan: Modular, open-source, tersedia komunitas besar, bisa dikembangkan internal.
- Kekurangan: Butuh teknisi atau konsultan untuk setup dan kustomisasi, pilihan app terpisah dan vendor bisa membingungkan
- Harga: Gratis (versi komunitas), mulai USD 25/bulan (versi enterprise per modul)
17. SAP Business One
Solusi ERP dari SAP untuk perusahaan menengah. Inventory menjadi bagian dari sistem terintegrasi mencakup akuntansi, produksi, dan penjualan.
- Kelebihan: Fitur lengkap, pelacakan multi warehouse, automasi pembelian dan produksi.
- Kekurangan: Biaya tinggi, implementasi lama, butuh tim IT.
- Harga: Mulai USD 3.213 (license) + maintenance dan implementasi.
18. Microsoft Dynamics 365 Supply Chain Management
Dynamics 365 adalah ERP kelas enterprise dari Microsoft dengan fokus pada perencanaan dan pengendalian supply chain.
- Kelebihan: Integrasi penuh dengan Microsoft 365, fitur AI dan IoT, kuat untuk manufaktur dan distribusi besar.
- Kekurangan: Tidak cocok untuk bisnis kecil, biaya dan implementasi tinggi.
- Harga: Mulai USD 180/bulan/user.
19. Unleashed Software
Unleashed dirancang khusus untuk manajemen inventaris dan manufaktur ringan secara cloud. Cocok untuk perusahaan yang mengelola banyak SKU.
- Kelebihan: Laporan granular, integrasi ke Xero dan Shopify, forecasting stok.
- Kekurangan: Tidak cocok untuk produksi kompleks.
- Harga: USD 349 – USD 1.199/bulan.
20. Brightpearl
Brightpearl menawarkan solusi inventory dan retail operations untuk bisnis yang ingin mempercepat fulfillment, serta mengoptimalkan supply chain secara omnichannel.
- Kelebihan: Fitur POS, CRM, purchasing, dan fulfillment dalam satu sistem.
- Kekurangan: Butuh waktu setup dan pelatihan staf.
- Harga: Hubungi sales (tergantung skala dan fitur).
21. QuickBooks Enterprise
Quickbooks Enterprise menawarkan solusi akuntansi dan inventory terintegrasi untuk bisnis menengah. Cocok untuk pengguna QuickBooks Desktop yang ingin upgrade.
- Kelebihan: Terintegrasi dengan akuntansi, cocok untuk distribusi dan ritel.
- Kekurangan: Tidak berbasis cloud, kurang fleksibel untuk remote access.
- Harga: USD 1.740/tahun (Gold Plan).
22. Wasp Inventory Control
Wasp Inventory Control adalah solusi perangkat lunak manajemen inventaris yang dirancang untuk bisnis kecil hingga menengah yang memerlukan kontrol stok yang akurat dan efisien.
- Kelebihan: Sepaket antara hardware dan software, cocok untuk barcoding
- Kekurangan: Fitur terbatas
- Harga: USD 995 (one time)
Tips Memilih Software Stok Barang Sesuai Kebutuhan
Karena tidak semua software cocok untuk semua bisnis, berikut adalah panduan memilih berdasarkan jenis usaha dan skala operasional kamu:
1. Bisnis Ritel & E-commerce
Kamu butuh software yang bisa:
- Sinkron dengan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Shopify
- Melacak stok lintas gudang dan toko fisik
- Integrasi dengan sistem POS
Contoh software: Zoho Inventory, Square for Retail, QuickBooks Commerce (TradeGecko), inFlow.
2. Manufaktur & Produksi
Kamu butuh sistem yang mendukung:
- Multi-level BOM (Bill of Materials)
- Batch & serial number tracking
- Proses perakitan dan pembongkaran
Contoh software: Katana, Fishbowl, NetSuite, Odoo Manufacturing.
3. Distribusi & Wholesale
Butuh fitur seperti:
- Multi-warehouse management
- Automasi pemesanan berdasarkan permintaan
- Rute pengiriman & picking list
Contoh software: DEAR Systems, Brightpearl, Cin7, Microsoft Dynamics 365 SCM.
4. Food & Beverage / Restoran
Butuh fitur:
- Pelacakan bahan baku berdasarkan kadaluarsa
- Perhitungan costing per resep/menu
- Integrasi dengan sistem POS restoran
Contoh software: Backbar, SafetyCulture (iAuditor), MarketMan.
5. Perusahaan Enterprise / Korporat
Membutuhkan:
- Sistem kompleks dan customizable
- Integrasi ERP menyeluruh
- Kemampuan analitik dan forecasting canggih
Contoh software: SAP Business One, Oracle NetSuite, Palantir Foundry, Kinaxis.
Kesimpulan
Mengelola stok barang secara efisien adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan dan profitabilitas bisnis. Di tahun 2025, software stok barang bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mutlak – terutama jika kamu ingin bersaing secara serius di pasar digital yang makin cepat dan kompleks.
Dengan memahami kebutuhan bisnismu dan membandingkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh 22 software terbaik di atas, kamu bisa memilih solusi yang paling tepat. Jangan ragu untuk mencoba versi demo, bertanya ke vendor lokal, dan membaca ulasan pengguna sebelum berinvestasi.
Ingat, software terbaik bukan yang paling mahal atau paling canggih – tapi yang paling cocok untuk kebutuhan spesifik bisnismu.