Apa itu Biaya Overhead Pabrik?

BOP adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan biaya produksi unit atau jasa (Law & Owen, 2010). Biaya ini tidak termasuk biaya langsung seperti tenaga kerja dan bahan baku. Adapun karakter BOP yang harus kamu ketahui:

  • Jumlah biaya tidak berbanding lurus dengan volume.
  • Tidak dapat dicari ataupun diidentifikasi secara langsung pada pesanan maupun produk.
  • Terdiri dari berbagai macam jenis.

Berdasarkan karakter BOP ini yang mempunyai kaitan terhadap perubahan kegiatan volume terdapat beberapa hal seperti berikut ini.

  • Biaya Overhead Tetap. Ini adalah biaya yang mengeluarkan periode terlepas dari penjualan, entah itu naik, turun atau tidak ada perubahan sama sekali.
  • Biaya Overhead Variabel. Ini adalah biaya yang akan berubah antar satu periode dengan periode lainnya yang didasarkan dengan kegiatan perusahaan. Misalnya telepon, promosi produk hingga perlengkapan kantor.
  • Biaya Overhead Semi-Variabel. Ini adalah biaya yang dapat berubah, namun bisa juga tetap. Hanya tergantung dari operasional perusahaan dalam periode-periode tertentu. Misalnya biaya air, listrik hingga tinta printer.

Komponen-Komponen Biaya Overhead Pabrik

BOP dapat dibagi menjadi beberapa komponen utama:

  1. Biaya Utilitas
    Listrik, air, gas, dan bahan bakar yang digunakan dalam pabrik.
  2. Biaya Pemeliharaan
    Perawatan mesin, perbaikan fasilitas, dan penggantian suku cadang.
  3. Biaya Administrasi
    Gaji staf non-produksi, seperti manajer dan karyawan administrasi.
  4. Biaya Depresiasi
    Penyusutan aset tetap, seperti gedung pabrik dan mesin.
  5. Biaya Asuransi
    Premi asuransi untuk perlindungan aset pabrik.

Mengidentifikasi komponen-komponen ini membantu perusahaan memetakan semua pengeluaran tidak langsung secara sistematis. Lalu, bagaimana cara menghitung biaya overhead pabrik (BOP)?

Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Rumus sederhana untuk menghitung BOP adalah:

{"_type":"mathEquation","equation":" BPO per Unit = (Total Biaya Overhead)/(Jumlah Unit Produksi) ","format":"mathml","originalMathML":"<math xmlns="http://www.w3.org/1998/Math/MathML">\n \n BPO per Unit\n =\n \n Total Biaya Overhead\n Jumlah Unit Produksi\n \n \n"}

Langkah-langkahnya:

  1. Tentukan total biaya overhead pabrik dari semua komponen.
  2. Hitung jumlah unit produksi dalam periode tertentu.
  3. Bagi total biaya overhead dengan jumlah unit produksi.

Contoh: Jika total BOP dalam satu bulan adalah Rp10.000.000 dan jumlah produksi adalah 2.000 unit, maka BOP per unit adalah:

{"_type":"mathEquation","equation":" BPO per Unit = (Rp10.000.000)/(2000) = Rp5.000 ","format":"mathml","originalMathML":"<math xmlns="http://www.w3.org/1998/Math/MathML">\n \n BPO per Unit\n =\n \n Rp10.000.000\n 2000\n \n =\n Rp5.000\n \n"}

Contoh Penghitungan BOP

Misalnya, sebuah pabrik tekstil memiliki data berikut:

  • Biaya utilitas: Rp4.000.000
  • Biaya pemeliharaan: Rp3.000.000
  • Gaji staf non-produksi: Rp2.000.000
  • Penyusutan mesin: Rp1.000.000
  • Total produksi: 5.000 unit

Total BOP = Rp4.000.000 + Rp3.000.000 + Rp2.000.000 + Rp1.000.000 = Rp10.000.000

{"_type":"mathEquation","equation":" BPO per Unit = (Rp10.000.000)/(5000) = Rp2.000 per unit ","format":"mathml","originalMathML":"<math xmlns="http://www.w3.org/1998/Math/MathML" >\n \n BPO per Unit\n =\n \n Rp10.000.000\n 5000\n \n =\n Rp2.000 per unit\n \n"}
Jadi, setiap unit produk memiliki biaya overhead sebesar Rp2.000.

Kesalahan Umum Saat Menghitung BOP

Kesalahan dalam menghitung biaya overhead sering kali terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kelalaian hingga metode yang kurang tepat. Salah satu kesalahan umum adalah tidak memasukkan semua biaya tidak langsung secara menyeluruh. Biaya kecil seperti perawatan peralatan atau utilitas sering terlewat, padahal jika diakumulasikan, angkanya dapat memengaruhi total biaya overhead secara signifikan.

Selain itu, kesalahan dalam memisahkan biaya langsung dan tidak langsung juga sering terjadi. Misalnya, biaya yang sebenarnya termasuk bahan baku sering kali salah dimasukkan ke dalam kategori overhead.

Ketidakakuratan juga muncul ketika perusahaan menggunakan data biaya yang sudah usang tanpa memperbarui berdasarkan perubahan operasional, inflasi, atau tarif baru. Biaya overhead variabel, seperti listrik atau bahan habis pakai, sering kali tidak disesuaikan dengan volume produksi yang sebenarnya, sehingga menghasilkan perhitungan yang tidak tepat. Di sisi lain, pemilihan metode alokasi overhead yang tidak sesuai, seperti menggunakan alokasi berdasarkan jam kerja manusia untuk proses yang lebih banyak melibatkan mesin, juga dapat menyebabkan distribusi biaya yang tidak merata.

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah melupakan biaya semi-variabel. Biaya seperti gaji supervisor yang memiliki komponen tetap dan variabel sering kali hanya dihitung sebagai biaya tetap, padahal bagian variabelnya juga perlu diperhitungkan.

Selain itu, biaya tidak terduga, seperti kerusakan mesin atau peningkatan pajak, sering kali diabaikan, sehingga memengaruhi keakuratan total biaya overhead. Penggunaan estimasi yang tidak realistis, misalnya rata-rata biaya tahun sebelumnya tanpa analisis mendalam, juga memperbesar risiko salah perhitungan.

Kurangnya pemantauan terhadap efisiensi operasional adalah faktor lain yang memperburuk perhitungan biaya overhead. Pemborosan bahan, penggunaan listrik yang tidak terkendali, atau proses produksi yang tidak efisien sering kali diabaikan dalam analisis.

Terakhir, perusahaan yang masih menggunakan metode manual untuk menghitung biaya overhead berisiko tinggi melakukan kesalahan dibandingkan mereka yang menggunakan teknologi akuntansi yang terintegrasi. Untuk menghindari kesalahan ini, perusahaan harus memperbarui data secara berkala, memilih metode alokasi yang tepat, dan menggunakan teknologi pendukung yang andal.

Tips untuk Mengelola BOP secara Efektif

  1. Automasi Proses Produksi
    Automasi dapat mengurangi biaya tenaga kerja tidak langsung dan meningkatkan efisiensi.
  2. Pemantauan Rutin Biaya
    Lakukan audit secara berkala untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak diperlukan.
  3. Optimalkan Pemakaian Energi
    Gunakan alat hemat energi untuk mengurangi biaya utilitas.
  4. Pengelolaan Aset yang Baik
    Pastikan pemeliharaan mesin dilakukan secara terjadwal untuk mencegah kerusakan yang mahal.
  5. Integrasi Sistem ERP
    Gunakan software ERP untuk memantau dan menganalisis pengeluaran BOP secara real-time.

FAQ

1. Apa itu biaya overhead pabrik?

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya tidak langsung yang dikeluarkan dalam proses produksi, seperti biaya listrik, penyusutan mesin, atau gaji staf pendukung. Biaya ini tidak dapat diatribusikan secara langsung ke satu unit produk.

2. Mengapa BOP penting dalam menentukan harga pokok produksi?

BOP membantu menentukan total biaya produksi sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual yang sesuai. Tanpa menghitung BOP dengan benar, harga pokok produksi bisa menjadi tidak akurat.

3. Apa perbedaan antara biaya langsung dan biaya overhead?

Biaya langsung adalah biaya yang dapat diidentifikasi langsung ke produk tertentu, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sementara itu, biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang mendukung proses produksi secara keseluruhan.

4. Apa saja jenis-jenis BOP?

Jenis BOP meliputi:

  • Biaya tetap (seperti penyusutan gedung pabrik)
  • Biaya variabel (seperti biaya listrik dan air)
  • Biaya semi-variabel (seperti gaji supervisor dengan insentif tambahan).

5. Bagaimana cara membedakan BOP tetap dan variabel?

  • BOP tetap: Tidak berubah meskipun volume produksi berubah (contoh: penyusutan mesin).
  • BOP variabel: Berubah sesuai dengan volume produksi (contoh: biaya bahan bakar).

6. Apakah semua biaya utilitas termasuk BOP?

Tidak semua utilitas masuk ke dalam BOP. Hanya utilitas yang digunakan dalam proses produksi, seperti listrik untuk mesin pabrik, yang dianggap sebagai BOP. Utilitas untuk kantor administrasi tidak termasuk.

7. Bagaimana mengatasi kesalahan dalam penghitungan BOP?

Kesalahan dapat diminimalkan dengan:

  • Menggunakan perangkat lunak akuntansi yang tepat.
  • Menganalisis biaya secara teratur.
  • Memisahkan biaya langsung dan tidak langsung dengan jelas.

8. Apakah BOP selalu dihitung per bulan?

Tidak selalu. Perusahaan dapat menghitung BOP berdasarkan periode tertentu, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, tergantung pada kebutuhan pelaporan keuangan.

9. Apa dampak salah menghitung BOP terhadap bisnis?

Kesalahan dalam menghitung BOP dapat menyebabkan:

  • Penetapan harga jual yang tidak kompetitif.
  • Kerugian akibat biaya yang tidak tercover.
  • Laporan keuangan yang tidak akurat, memengaruhi keputusan manajemen.

10. Apakah ada alat yang memudahkan penghitungan BOP?

Ya, perangkat lunak ERP atau akuntansi seperti SAP, Odoo, atau QuickBooks dapat membantu menghitung BOP secara otomatis, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi kesalahan manual.

Kesimpulan

Menghitung Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah langkah penting untuk memahami total biaya produksi. Dengan memahami komponen-komponen BOP, menggunakan rumus yang tepat, dan menerapkan manajemen yang efisien, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan operasional sekaligus menjaga profitabilitas.

Semoga artikel ini membantumu memahami dan mengelola BOP dengan lebih baik!